KASUS-KASUS PERUBAHAN PSIKOLOGIS AKIBAT SAKIT DAN DIRAWAT DIRUMAH SAKIT

Epilepsi Perlu Pengobatan Intensif
Sewaktu kecil Sadid adalah seorang anak yang aktif, banyak bicara, mudah marah, dan suka berkelahi. Demikian pula di sekolah, Sadid sering bolos dan bila marah merusak barang-barang yang ada di dekatnya seperti membanting gelas atau piring.
Sejak usia 10 tahun Sadid sering mengalami pengalaman yang aneh, seperti bermaksud ke rumah Hafidz, tetapi tanpa disadari ke rumah Seno. Ketika sadar di rumah Seno, ia segera kembali ke rumah Hafidz. Ia sering merasa asing di kamarnya sendiri dan ketika berada di rumah orang yang dikenalinya dengan baik. Ketika bersepeda ia sering jatuh tanpa disadarinya.
Keluhan yang disampaikan Sadid adalah sakit kepala. Semasa remaja, Sadid juga masih sering melakukan perbuatan tanpa disadarinya, misalnya naik pohon kemudian kebingungan tidak bisa turun atau nyemplung ke dalam kolam tanpa tujuan yang jelas. Meskipun semasa kecilnya terkenal nakal, namun untuk mengaji dan shalat cukup rajin.
Menjelang dewasa, Sadid mulai berubah menjadi pendiam dan sulit bergaul. Sejak dua tahun lalu, tingkah laku Sadid semakin aneh seperti mengurung diri di kamar, bicara mulai kacau dan sulit dimengerti. Suatu hari, Sadid pernah mencoba untuk terjun ke dalam sumur, dan ketika ditanya takut karena ada yang akan membunuhnya. Sadid mengatakan ia sering bermimpi merasa dikepung, ada orang yang mengejar dan akan membunuhnya. Kakek Sadid juga menderita gangguan jiwa dan pernah dirawat di rumah sakit jiwa sebanyak lima kali.

BAB III
ANALISA KASUS

Psikotik adalah gangguan jiwa yang dapat diturunkan. Menurut statistik yang dibuat oleh Kalman, jika salah seorang orang tua menderita psikotik (misal skizofrenia), kemungkinan anak-anaknya menderita psikotik adalah sebesar 12%. Anak-anak lain yang tidak menderita psikotik tetap mengandung bibit penyakit tersebut dan mempunyai risiko untuk mengalami gangguan yang lebih besar. Bibit itu akan diturunkan pada generasi berikutnya. Inilah yang dialami Sadid. Selain itu, timbulnya penyakit ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan.
Gejala-gejala psikotik yang ditemukan pada Sadid antara lain adanya bicara kacau yang dapat berupa gangguan asosiasi, merasa curiga ada yang mengejar dan akan membunuhnya (waham) dan adanya penarikan diri dari lingkungan sosial (social withdrawl).
Adanya waham kejar ini memungkinkan seorang penderita dapat melakukan tindakan membahayakan, bagi dirinya sendiri seperti terjun ke dalam sumur atau membahayakan orang lain yaitu menyerang orang lain.
Meskipun Sadid mengalami penurunan kesadaran dan gangguan jiwa berat (psikotik), namun masih mampu salat dan membaca Alquran. Hal ini menjadi bukti bahwa gangguan jiwa berat atau psikotik tidak mempengaruhi kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Namun demikian, pasien tidak mampu menggunakan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya untuk sesuatu yang berguna. Penurunan kesadaran yang dialami oleh Sadid besar kemungkinan adalah suatu serangan yang dahulu dikenal sebagai epilepsi atau yang oleh masyarakat awam disebut sakalor atau ayan.
Epilepsi ada yang disertai dengan gejala kejang-kejang, mula-mula berteriak lalu pingsan seluruh badan dan keluar ludah berbusa. Kadang-kadang berdarah karena lidah tergigit. Sesudah kira-kira satu menit penderita bernapas kembali dan sadar. Epilepsi tipe lain gejalanya berupa serangan penurunan kesadaran dalam beberapa detik. Kadang ia bergumam, masih mendengar apa yang dibicarakan tetapi tidak dapat menjawab. Setelah beberapa detik, ia sadar kembali melanjutkan pekerjaan.
Epilepsi tipe psikomotor atau epilepsi lobus temporalis kadang-kadang langsung, tidak didahului oleh serangan kejang-kejang atau penurunan kesadaran. Gejala-gejala gangguan psikiatrik menonjol, sehingga sering kali sulit dibedakan dengan gangguan psikotik yang fungsional.
Semasa kecil Sadid adalah anak nakal. Pada epilepsi sering dijumpai apa yang disebut psikopatisasi, terutama bila gangguan telah dijumpai dalam waktu yang lama dan frekuensi serangan tinggi.
Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan mungkin Sadid adalah seorang penderita eplepsi psikomotor dengan disertai gejala-gejala psikotik. Gangguan ini telah dideritanya sejak kecil, sering mengalami brown out (lebih ringan dari black out) dan sering pula mengalami "keadaan mimpi" atau "kedaaan dini". Dalam keadaan mimpi, pasien dapat melakukan tindakan yang merusak atau gejala-gejala aneh lainnya. Sesudah melakukan perbuatan, pasien mengalami "amnesia sempurna".
Gejala-gejala yang dialami Sadid dapat dikategorikan dalam psikotik. Psikotik dapat muncul dalam beberapa bentuk, yaitu:
1. Skizofrenia adalah penyakit jiwa yang ditandai kemunduran atau kemurungan kepribadian. Berdasarkan fase Sadid telah berada pada fase aktif. Karena individu mengalami simtom psikotik, halusinasi, delusi, bicara dan tingkah laku tidak teratur serta tanda-tanda penarikan diri.
2. Paranoid adalah gila kebesaran atau merasa lebih dari segalanya. Individu yang mempunyai kepribadian paranoid kemungkinan terdapat waham, namun gejala itu hanya sekilas.
3. Maniac depressive psychosis adalah kondisi inidividu di mana perasaan gembira yang mendadak bisa berubah sebaliknya.
Upaya yang perlu dilakukan adalah segera membawa Sadid ke fasilitas psikiatri untuk menentukan diagnosis kemungkinan dan pengobatan yang adekuat. Perawatan yang intensif (rawat inap), tampaknya diperlukan bagi Sadid. Berbagai pemeriksaan akan dilakukan sesuai indikasi, misalnya pemeriksaan Electro Enceplalografi dan CT Scan, atau bahkan bila diperlukann MRI (Magnetic Resonance Imaging). Dokter yang memeriksa akan menentukan apakah gejala-gejala psikotik yang ditampilkan merupakan bagian dari epilepsinya atau merupakan gangguan yang terpisah.

BAB III
KESIMPULAN

Psikosis adalah penyakit kejiwaan yang parah, karena di tingkatan ini penderita tidak lagi sadar akan dirinya. Pada penderita psikosis umumnya ditemukan ciri-ciri sebagai berikut:
 mengalami disorganisasi proses pikiran
 gangguan emosional
 disorientasi waktu, ruang, dan person
 terkadang disertai juga dengan halusinasi dan delusi
Psikosis bisa muncul dalam beberapa bentuk, diantaranya:
a) Schizophrenia, penyakit jiwa yang ditandai dengan kemunduran atau kemurungan kepribadian
b) Paranoia, gila kebesaran atau merasa lebih dari segalanya
c) Maniac depressive psychosis, perasaan benar atau gembira yang mendadak bisa berubah sebaliknya menjadi serba salah atau sedih
Skizofrenia merupakan sekelompok gangguan psikotik, dengan gangguan dasar pada kepribadian, distorsi khas pada proses pikir. Penyakit ini timbul akibat ketidakseimbangan pada salah satu sel kimia dalam otak. Skizofrenia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinan (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).
Dari uraian tersebut di atas diketahui bahwa gejala-gejala psikotik yang diderita pada subjek antara lain adanya bicara kacau yang dapat berupa gangguan asosiasi, merasa curiga ada yang mengejar dan akan membunuhnya (waham) dan adanya penarikan diri dari lingkungan sosial (social withdrawl). Sehingga dapat disimpulkan subjek adalah seorang penderita eplepsi psikomotor dengan disertai gejala-gejala psikotik. Gangguan ini telah dideritanya sejak kecil, sering mengalami brown out (lebih ringan dari black out) dan sering pula mengalami "keadaan mimpi" atau "kedaaan dini". Dalam keadaan mimpi, pasien dapat melakukan tindakan yang merusak atau gejala-gejala aneh lainnya. Sesudah melakukan perbuatan, pasien mengalami "amnesia sempurna".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar